Khawatir Sampah, Bawuran Akan Gunakan Konsep Ini

Administrator 27 Februari 2021 19:59:23 WIB

Lensa Bawuran - Dalam mengatasi masalah sampah, saat ini diperlukan kesadaran yang tinggi untuk mengurangi penggunaan plastik. Namun, tentu saja hal ini tidak semudah teori saja. Karena pada kenyataannya sampah terus menumpuk setiap hari bahkan jumlahnya bertambah setiap waktu.

Pada hari Sabtu (27/2) bertempat di aula atas Kantor Lurah Bawuran, diselenggarakan presentasi konsep wisata monumen Antroposen. Turut hadir dalam kesempatan ini Lurah Bawuran, Supardiono, beserta Carik dan Perangkat Kalurahan, Bamuskal, serta Tokoh Masyarakat. 

Presentasi ini berkaitan erat dengan mengatasi masalah sampah yang ada. Tim dari Upcycle Indonesia yang terdiri dari Fransisca, Iwan Wijiono, Dhoni, Nilu, serta Tommy dan Maryono dari Paguyuban Pemulung Mardiko, memang berinisiatif untuk mengurangi penumpukan sampah menjadi sesuatu yang bisa dikatakan sebagai wisata sampah.

Iwan menjelaskan, nantinya konsep monumen tidak hanya mengubah sampah menjadi suatu bentuk seni berupa museum, namun juga memberikan nilai tambah wilayah setempat sebagai tempat yang dapat menjadi wadah dalam studi wisata tentang sampah. Bahkan dimungkinkan membangun tempat singgah, guna menampung apabila ada masyarakat dari daerah lain yang akan melakukan studi banding di Museum tersebut. Iwan juga memberikan contoh dalam pengurangan sampah, yaitu berupa batako yang terbuat dari bahan sampah plastik yang sudah dicetak, kuat dan tidak mudah pecah.

Guna lebih memberikan pemahaman lebih lanjut, Dhoni selaku arsitek dalam proyek ini, memperkenalkan luas wilayah yang diperlukan dalam konsep Antroposen ini, juga bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat museum, serta keterlibatan masyarakat sekitar guna mendukung proyek tersebut.

Fransisca yang berkewarganegaraan Jerman, merupakan duta yang berasal dari tim Upcycle Jerman untuk membantu di wilayah binaanya yang ada di Indonesia. Fransisca menambahkan bahwa program upcycle ini merupakan program yang tidak hanya sebentar dalam membuat konsepnya, namun dibutuhkan waktu yang lama agar mendapatkan konsep yang baik, bermanfaat, berpihak pada warga dalam hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, dan tentu saja mengurangi kepadatan tempat pembuangan akhir. Konsep ini nantinya akan segera diterapkan, mengingat tempat pembuangan akhir sudah melebihi batas, dan perlu segera dilakukan program nyata dalam mengurangi sampah tersebut. (AIS)

Komentar atas Khawatir Sampah, Bawuran Akan Gunakan Konsep Ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Open Data Pronangkis

Open Data Gender

Open Data for Gender Inclusive Development

Cari artikel

Pengumuman

Selamat Tahun Baru 2022

Scan Lewat Smartphone

qr code

GPR Kominfo

Tanggal dan Waktu Sekarang

Waktu di DI Yogyakarta:

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License